NASA Memulai Misi Pemetaan Evolusi Lapisan Es di Greenland

Info baru - Menjelang peluncuran pesawat ruang angkasa barunya dalam Sistem Observasi Planet, NASA mulai melakukan sebuah studi baru dari lapisan es besar yang meliputi Greenland. Penelitian dilakukan dengan menerbangkan pesawat ke sebuah pulau di Atlantik Utara pada Rabu lalu, telah siap untuk memulai melakukan serangkaian pengukuran yang pada akan membantu ilmuwan mengembangkan pengukuran awal yang tepat untuk digunakan terhubung dengan data yang diberikan oleh misi satelit masa depan.

Penelitian pesawat C-130 lepas landas dari Wallops Research Facility, di Wallops Island, Virginia. Tugasnya akan melakukan serangkaian survei di Greenland, yang akan memberikan informasi tambahan tentang bagaimana jadwal musiman pencairan yang terjadi dalam lapisan es.

Pengukuran awal ini yang kemudian akan digunakan sebagai panduan untuk mengetahui Lapisan Es, Temperatur Awan, dan Ketinggian daratan dengan Satelit lahan 2 (ICESat-2), yang saat ini dijadwalkan untuk memulai observasi pada tahun 2016 dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg, di California.

Mempelajari perubahan es musiman ini sangat penting karena perbedaan ketinggian yang signifikan telah diamati pada gletser antara musim panas dan musim dingin. Seperti yang sebelumnya telah ditunjukkan jakobshavn Glacier bahwa ketinggian akan menurun 33 meter (100 kaki) selama musim panas, dibandingkan dengan puncaknya di musim dingin.

Seperti yang dikutip dari Softpedia, Para ahli mengatakan bahwa perbedaan seperti ini merupakan hal yang biasa terjadi daerah di dataran rendah Greenland daripada daerah dataran tinggi. Lapisan Es yang terletak di pegunungan pulau biasanya hanya menurun beberapa inci selama musim panas.

"Semakin banyak tanah kita tutupi akan lebih besar perbandingan poin yang kita akan memiliki untuk ICESat-2," jelas Bryan Blair, Seorang Peneliti dari NASA Goddard Space Flight Center (GSFC), yang merupakan peneliti utama Tanah, Vegetasi dan Sensor Es (LVIS) pada penelitian pesawat.

Tim peneliti akan mengukur variasi lapisan es menggunakan Laser Udara Altimeter (LVIS) dan versi sebelumnya dari perangkat yang sama, yang disebut LVIS-GH. Kedua instrumen akan mempelajari lapisan es yang tumpang tindih dari ketinggian sekitar 8.500 meter (28.000 kaki).

"Kami berencana untuk berkonsentrasi penerbangan kami pada daerah barat laut, tenggara dan barat daya Greenland dan Samudra Arktik. Pengukuran dan pengumpulan data yang kami lakukan sepanjang musim semi 2013 di Arktik IceBridge akan memungkinkan para ilmuwan untuk menilai perubahan selama musim panas, "kata Michelle Hofton,ilmuwan dalam misi penerbangan ini.

Comments

Popular posts from this blog

Update Daftar Penipu di RF Online Official mei 2017

Mampukah Lenovo Membangkitkan Motorola?

Google Glass Dipensiunkan ?